INTERAKSI SOSIAL

Nama : Adinda Syahida Ramadhaningsih
Npm : 233516516298
Prodi : Ilmu Komunikasi

 

 

 

 

A. PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

 

Interaksi sosial berasal dari kata interaksi, artinya tindakan yang terjadi secara dua orang atau lebih yang bereaksi akan timbal balik melalui kontak langsung maupun tidak langsung.

Sosial yang berarti mencakup saling berkesinambungan atau bekerja sama seperti halnya manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan akan membutuhkan orang lain.

Secara sederhana, pengertian interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu maupun kelompok untuk menjalin hubungan pertemanan, diskusi, kerjasama yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

 

 

B. BENTUK-BENTUK INTERAKSI

Bentuk-bentuk interaksi ini dibagi menjadi 2:

 

1. Interaksi Sosial Asosiatif

Bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Interaksi sosial asosiatif antara sebagai berikut:

 

a.      Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Adapun beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama :

·         Bargaining adalah pelaksaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.

·         Cooptation adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dlam stabilitas organisasi yang bersangkutan.

·         Coalition adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.

·         Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu.

 

b.      Akomodasi (Accomodation)

Proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mulanya saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.

Adapun beberapa bentuk yang termasuk akomodasi, yaitu :

·         Toleransi (Tolerant Participation)

·         Kompromi (Compromise)

·         Koersi (Coercion)

·         Arbitration

·         Concilation

·         Ajudication

·         Stalemete

·         Segregasi

·         Gencatan

 

c.       Akulturasi

Suatu proses yang timbul apabila kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapakan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asaing dengan sedemikian rupa sehingga unsur kedudayaan asing lambat laun diterima tanpa menyebabkan kepribadian budaya itu sendiri. 

 

d.      Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi  adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat diantara beberapa orang  atau kelompok serta  usaha menyamakan sikap, mental,dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Asimilasi merupakan percampuran suatu budaya dengan menghilangkan ciri khas kebudayaan aslinya lalu membentuk kebudayaan baru dan menerapkan dalam keseharian.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah:

·         Toleransi

·         Kesempatan-kesempatan yang seimbang dibidang ekonomi 

·         Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya

·         Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat 

·         Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan 

·         Perkawinan campuran (amalgomation)

·         Adanya  musuh bersama dari luar

 

2. Interaksi Sosial Disosiatif

Disosiatif merupakan Interaksi sosial yang mengarah kepada konflik serta perpecahan dalam individu maupun kelompok, Disosiatif ini mengarah ke hal negatif. Beberapa bentuk itu diantaranya :

 

a.      Persaingan (Competition)

Kompetisi merupakan interaksi sosial untuk saling bersaing secara individu maupun kelompok biasanya akan  mencari keuntungan di bidang-bidang tertentu tanpa menggunakan ancaman kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat.

 

b.      Kontravensi (Contravention)

Kontravensi adalah upaya seseorang untuk menentang suatu perkara secara tersembunyi supaya tidak terjadi perselisihan. Adapun biasanya seseorang akan bersikap ragu, tidak pasti, penyangkalan bahkan penolakan dengan tidak mengungkap secara terbuka.

 

c.       Konflik (Pertentangan)

Konflik adalah sebuah pertentangan atau bisa lanjutan dari kontravensi yang sifatnya terbuka yang biasanya akan menyebabkan pertikaian. Penyebabnya adanya perbedaan argumentasi yang membuat rasa marah hingga benci dan dapat menimbulkan untuk saling menyerang bahkan melukai seseorang bahkan kelompok.

 

C. FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL

 

1.     Imitasi

Tindakan  atau usaha untuk meniru tindakan orang lain sebagai tokoh idealnya. Biasanya faktor interaksi sosial ini dapat terjadi pada indvidu yang ngefans dengan salah satu idolanya. Seseorang yang ngefans dengan idolanya biasanya akan berusaha untuk memakai pakaian dengan model yang sama.

 

2.     Sugesti

Pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang mengikuti hal tersebut tanpa pikir panjang. Contohnya, dapat dilihat ketika ada seorang anak yang diberikan nasihat oleh orang tuanya. Dengan nasihat-nasihat yang diharapkan penerima nasihat bisa menerima dengan baik dan bisa dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani masa depan nanti.

 

3.     Identifikasi

Kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang pengagum berat artis terkenal sering mengidentifikasikan dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru gaya idolanya dan menganggap dirinya sama seperti artis tersebut.  Hal seperti ini, sebaiknya segera dihindari karena kehilangan jati diri bisa membuat seseorang lupa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh dirinya.

 

4.     Simpati

Suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada orang lain. Dengan adanya faktor ini, maka seseorang akan tergerak hatinya untuk membantu orang lain. Apabila semakin banyak orang yang dapat dibantu, maka kehidupan bermasyarakat akan menjadi lebih harmonis dan interaksi sosial pun tetap bisa terus terjaga dengan baik.

 

5.     Empati

Kemampuan mengambil peranan secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam kondisi yang sebenar-benarnya, seolah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Contohnya, ketika seorang siswa masuk ke PTN yang diharapkan, orang tua bahkan temannya akan ikut merasakan kebahagiaan.

 

D. PENGERTIAN STATUS DAN PERAN

Status adalah kedudukan atau tempat seseorang dalam suatu kelompok sosial, sedangkan peran adalah tindakan atau perilaku yang diharapkan dari seseorang sesuai dengan statusnya.

 

E. JENIS-JENIS STATUS

 

1.     Status Yang Diberikan (Ascribed Status)

Status yang diberikan masyarakat kepada individu terlepas dari kualitas dan usaha individu, dibawa sejak lahir.

Contohnya : jenis kelamin, ras, etnis, kebangsaan, agama, usiaa

 

2.     Status Yang Diperjuangkan (Achieved Status)

Status yang menuntut kualitas tertentu yang harus diraih melalui persaingan dan usaha pribadi, perlu diperjuangkan.

Contohnya : tingkat pendidikan, kekayaan, pekerjaan, kekuasaan.

 

F. Definisi Konstruksi Sosial

 

Konstruksi Sosial atas Realitas (Social Construction of Reality) didefinisikan sebagai proses sosial melalui tindakan dan interaksi dimana individu atau sekelompok individu, menciptakan secara terus-menerus suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif. 

 

 



Komentar